Klaim Kemenangan Mardiono Tidak Sah, ini Kata Sekretaris PPP Jember

Jember – Dinamika internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) semakin memanas usai Muktamar X yang digelar akhir pekan lalu. Sekretaris DPC PPP Kabupaten Jember, Abu Yazid Merdeka, menyampaikan penolakannya terhadap klaim Muhammad Mardiono yang menyatakan diri terpilih kembali sebagai Ketua Umum PPP. Menurutnya, pengumuman itu tidak sesuai tata cara persidangan dan bisa menyesatkan publik serta kader partai di daerah.

“Prosesnya belum selesai, tiba-tiba sudah ada klaim kemenangan. Itu tidak sesuai dengan AD/ART PPP,” tegas Abu Yazid dalam keterangan persnya di Jember, Senin (29/9/2025). Ia menambahkan, sikap ini bukan hanya pandangan pribadi, melainkan aspirasi banyak pengurus daerah yang kecewa dengan jalannya muktamar.

Muktamar X PPP sendiri diwarnai berbagai ketegangan. Sejumlah peserta menolak laporan pertanggungjawaban pimpinan lama, bahkan menyoraki Mardiono saat memimpin sidang. Situasi memuncak ketika Mardiono meninggalkan arena muktamar. Pada saat yang sama, mayoritas peserta forum justru mengusulkan nama Agus Suparmanto sebagai calon tunggal dan secara aklamasi menetapkannya sebagai Ketua Umum baru.

Kondisi ini menimbulkan dualisme klaim kepemimpinan. Pihak Mardiono menyebut dirinya memperoleh dukungan aklamasi, sementara kubu Agus Suparmanto mengklaim penetapan aklamasi ada di pihaknya. Ketidakjelasan proses tersebut, menurut Abu Yazid, dapat memecah belah partai dan merusak citra PPP di mata konstituen.

“Kalau PPP ingin tetap eksis dan dipercaya publik, mekanisme demokrasi internal harus ditegakkan. Jangan sampai konflik elit pusat mengorbankan soliditas kader di daerah,” ujarnya. Ia mendesak DPP PPP dan panitia muktamar segera melakukan klarifikasi terbuka dan menyusun langkah konstitusional untuk menghindari dualisme kepengurusan.

Para pengamat politik menilai, konflik yang terjadi di Muktamar X ini menjadi ujian serius bagi PPP. Dengan Pemilu 2029 yang semakin dekat, partai berlambang Ka’bah ini dituntut untuk segera melakukan rekonsiliasi dan konsolidasi. Jika tidak, perpecahan internal akan menjadi ancaman nyata bagi perolehan suara PPP di masa mendatang.

Hingga kini, belum ada penjelasan resmi dari kubu Mardiono maupun panitia muktamar mengenai dasar klaim kemenangan yang mereka umumkan. Sementara itu, kubu Agus Suparmanto telah menyatakan kesiapan untuk merangkul semua pihak demi menyatukan PPP pasca-muktamar yang kontroversial tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top