Dalam waktu yang tergolong singkat, PT. Bandar Laut Dunia (Balad) Grup telah rampung melakukan kontrak kerja tiga negara yang meliputi Singapura, China dan Vietnam. Karena itu, sejak April 2025 Balad Group mulai fokus melakukan budidaya perikanan Loketaru di gugusan teluk Kangean di area seluas 90.000 Ha.
Owner Balad Grup, HRM. Khalillur R. Abdullah Sahlawiy menjelaskan, kontrak Loketaru di tiga negara, yakni Singapura, China dan Vietnam telah sempurna terselenggara. Balad group, sebuah induk perusahaan yang bergerak di usaha perikanan budidaya yang membawahi ratusan anak perusahaan berhasil melaksanakan tiga jenis kontrak perikanan budidaya.
“Kontrak itu meliputi jual beli Loketaru, kontrak kerjasama pembangunan pabrik pengolahan Loketaru, dan kontrak kerjasama menyiapkan dan menyempurnakan puluhan anak perusahaan Balad Grup untuk IPO (Initial Public Offering) untuk melantai di bursa dunia,” ujarnya, Jumat (28/3/2025).
Gus Lilur, sapaannya, mengaku sejak April 2025 Bandar Laut Dunia Grup akan fokus melakukan budidaya perikanan Loketaru di gugusan Teluk Kangean di area seluas 90.000 Ha. Area perikanan budidaya seluas 90.000 Ha ini dibagi menjadi 11 area budidaya yang meliputi area budidaya Rumput Laut seluas 50.000 Ha.
Selanjutnya, katanya, area budidaya Lobster 8.000 Ha, area budidaya Kerapu 5.000 Ha, area budidaya Teripang 2.500 Ha, area budidaya Udang Mantis 5.000 Ha, area budidaya Udang Kipas 5.000 Ha, area budidaya Kerang 2.500 Ha, area budidaya Anggur Laut 2.000 Ha, area budidaya Tongkol 5.000 Ha, area budidaya Kepiting 2.500 Ha dan area budidaya Rajungan seluas 2.500 Ha.
“Bandar Laut Dunia Grup meyakini mampu membawa Republik Indonesia menjadi kiblat baru dunia untuk usaha perikanan budidaya,” tandasnya.
Balad Grup Tuntas Tanda Tangani Kontrak Bisnis di Tiga Negara, Siap Fokus Garap Budidaya Perikanan. Diketahui, budidaya Loketaru itu meliputi Lobster, Kerapu, Kerang, Kepiting, Teripang, Tongkol, Anggur Laut, Rajungan dan Udang.
