Beta Gibran Jatim Sentil Janji Risma: Masak Nggak Tahu Kalau SMA/SMK di Jatim Sudah Gratis?

InfoA1 – Janji Calon Gubernur Jatim Tri Rismaharini (Risma) soal sekolah SMA/SMK gratis menuai kritik. SMA/SMK di Jatim ternyata sudah gratis.

Hary Wuryanto - Purnomo Hadi for Kabupaten Madiun HarmonisHary Wuryanto – Purnomo Hadi for Kabupaten Madiun Harmonis

Ketua Relawan Beta Gibran Jawa Timur Fiki Bahta memandang ada ketidaktahuan dari Risma soal sekolah gratis. Pendidikan gratis dan berkualitas telah berjalan sejak periode Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak.

“Pendidikan di jenjang SMA/SMK/SLB di Jawa Timur bukan saja gratis tetapi juga menekankan pada aspek kualitas, masak Bu Risma nggak tahu,” ujar Fiki, Senin (23/9/2024).

Fiki mengatakan, program sekolah gratis di Jatim yakni Tistas (Gratis Berkualitas). Kata dia, gelontoran Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) telah sampai ke 4.000 lebih sekolah SMA, SMK dan SLB negeri dan swasta dengan 1,3 juta lebih siswa di Jatim yang dilaksanakan sejak 2019 lalu.

“Tidak hanya untuk meringankan biaya yang dikeluarkan oleh para orang tua, tetapi program ini juga menjadikan ruang fiskal sekolah lebih leluasa untuk mendorong inovasi dan prestasi di masing-masing satuan Pendidikan,” terangnya.

Fiki melanjutkan bahwa tidak hanya sekolah dan siswa namun peningkatan kesejahteraan para guru dan tenaga Kependidikan, khususnya untuk 20 ribu lebih Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) juga menjadi wujud perhatian Khofifah-Emil terhadap kualitas pendidikan.

“SMK Pengampu, SMA Pengimbas, Pesantren Vokasi (SMK Mini), SMA double track, peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan serta program lain menyangkut peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan adalah bagian dari program pendidikan yang dijalankan secara berkelanjutan selama ini untuk memacu percepatan kualitas pendidikan di Jawa Timur,” jelasnya.

Tidak hanya itu saja, Mahasiswa Unitomo Surabaya ini menyebut Tistas Khofifah–Emil juga menyentuh Madrasah Aliyah dengan meningkatkan kompetensi guru Madrasah dan Pondok Pesantren melalui program LPPD (Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren). Selain itu juga terdapat kerjasama internasional.

“Kerjasama internasional yang dilakukan salah satunya dengan Univeristas AL Azhar di Mesir,” katanya.

Fiki menilai, Tistas selain memberi efek juga memberi impact dalam dunia Pendidikan di Jatim Khusunya SMA sederajat. Impactnya bisa dilihat dalam jejak digital, Jatim menjadi Propinsi dengan siswa terbanyak dalam level Nasional sejak tahun 2020 setiap tahunnya yang diterima di PTN baik melalui jalur tanpa tes ataupun yang dengan tes.

“Tahun ini saja 3 penghargaan bergengsi pada Tingkat nasional diborong oleh Jawa Timur. Lomba Kompetensi Siswa Nasional (LKSN) SMK, Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan Lomba Kompetensi Siswa Nasional (LKSN) SLB merupakan 3 ajang kompetensi nasional dan Jawa Timur dikukuhkan sebagai Juara Umum, tutur Fiki yang hobi bermain futsal ini,” bebernya.

Berkat kebijakan Tistas Khofifah-Emil, Berbagai prestasi, apresiasi dan penghargaan sudah diraih oleh dunia Pendidikan Jatim, baik pada Tingkat nasional maupun internasional.

“Tidak hanya pada aspek sains dan teknologi tetapi juga seni, budaya dan olah raga. Dalam hal ini Bu Risma bisa menelusuri dari rekam jejak digital dengan cara berselancar di dunia maya,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top