InfoA1 – Ramainya dugaan pelanggaran netralitas aparatur sipil negara (ASN) belakangan ini, mendapat atensi dari Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Jember, Imam Hidayat. Bahkan, sejak pertama menjabat sebagai Pjs bupati, dirinya sudah menyerukan agar seluruh ASN netral.
Sebagaimana diketahui, sejak memasuki masa kampanye 25 September 2024 lalu, sejumlah laporan dugaan netralitas masuk ke meja Bawaslu. Baik yang dilakukan oleh penyelenggara maupun ASN. Termasuk laporan masih banyaknya alat peraga sosialisasi (APS), seperti baliho bergambar petahana yang belum dicopot, padahal sudah resmi cuti.
Imam Hidayat pun mengeluarkan surat edaran (SE) tentang imbauan penurunan APS, serta netralitas ASN. Dalam SE tersebut, semua aparatur pemerintah daerah, kecamatan, kepala desa dan perangkat desa, diminta agar menjaga netralitas sesuai amanat undang-undang.
Selanjutnya, meminta agar semua aparatur tersebut tidak menggunakan baliho, spanduk atau bentuk lainnya yang memuat gambar/foto pasangan calon tertentu dalam setiap kegiatan.
Lebih lanjut, juga meminta agar aparatur pemerintah di semua tingkatan menurunkan APS yang memuat tentang program dan capaian kerja yang dipasang pemerintah dan menampilkan gambar, serta program Calon Bupati dan Wakil Bupati Jember tertentu di seluruh kantor dan fasilitas pemerintah.
Berikutnya, meminta seluruh jajaran camat untuk menertibkan baliho, spanduk atau bentuk lainnya yang dipasang jajaran pemerintah dan menampilkan gambar, serta program pasangan calon tertentu di luar kantor dan fasilitas umum lainnya di lingkungan Pemkab Jember.
Sebelumnya, saat mendatangi kantor DPRD Jember, Sabtu 5 Oktober 2024, Imam Hidayat juga menegaskan, ASN dan seluruh perangkat pemerintah harus netral. Ini guna menjaga kondusivitas pelaksanaan Pilkada 2024 di kabupaten setempat.
“Kami berharap, seluruh ASN di lingkup Pemkab Jember dapat menjaga netralitasnya. Agar pelaksanaan pilkada berjalan lancar, aman, damai dan kondusif,” ujarnya.
Imam juga menegaskan, pihaknya agar berkoordinasi dengan semua jajaran, terutama forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda), termasuk kedua paslon, agar sama-sama menjaga pilkada di Jember tetap dingin dan aman. “Kami akan bersinergi dengan semua pihak untuk menjaga agar pelaksanaan pilkada tetap berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah laporan dugaan pelanggaran netralitas dilayangkan oleh Tim Hukum Pasangan Calon Muhammad Fawait dan Djoko Susanto. Mereka melaporkan dugaan pelanggaran berjemaah oleh penyelenggara pemilu di Kecamatan Jelbuk. Juga, dugaan keberpihakan Camat Ambulu setelah mobil dinas miliknya terekam membawa baliho yang ditengarai bergambar paslon petahana.